Sabtu, 12 November 2011

Akhlak Tercela 2


PERILAKU RIYA
1. Pengertian Riya
          Riya dalam bahasa arab artinya memperlihatkan atau terkenal dengan istilah memamerkan. Sedang menurut istilah, riya adalah melakukan sesuatu bukan karena Allah tapi karena mengharapkan pujian dari manusia.
2. Jenis Perilaku Riya
Dilihat dari kategorinya, riya di bedakan menjadi 2:
a.    Riya khafi
          Riya khafi adalah sifat ingin di puji dalam melakukan suatu perbuatan baik, dan seakan-akan orang tidak mengetahui perbuatan riyanya itu. Misalnya seorang imam dalam shalat dia berusaha fasih dlam bacaan, bergerak lambat dan laun agar di anggap khusyuk oleh makmum yang di belakang. Padahal tujuannya ingin mendapatkan pujian dari orang lain sebab dalam keseharian, ia malas mengerjakan shalat dan selalu secepat kilat dalam shalatnya.
          Orang yang memiliki sifat demikian termasuk pada golongan orang munafik. Mereka telah berdusta kepada diri sendiri dan mereka pun telah berdusta kepada orang lain.

Firman Allah Swt. Yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka, Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya(ingin di puji) dihadapan manusia. Dan mereka tidak menyebut Allah, kecuali sedikit sekali”.(Q.S. An-Nisa:142)
          Riya Khafi biasanya di lakukan oleh orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan, jabatan, karisma, wibawa di masyarakat dan sebagainya, sehingga perbuatan riya mereka di lakukan dengan ekstra hati-hati. Mereka ingin orang lain memuji perbuatannya tanpa harus mengetahui bahwa diirnya sedang melakukan riya.
b.    Riya Jalli
          Riya Jalli ialah sifat ingin di puji atas suatu perbuatan dan dengan sengaja di tampakkan di hadapan orang lain. Misalnya seseorang yang dari segi ekonomi tergolong biasa-biasa saja, berani menyumbang pembangunan masjid dengan jumlah yang cukup besar, sehingga seluruh harta kekayaannya hampir habis di sumbangkan. Perbuatannya ingin di puji orang lain bahwa dirinya rela berkorban untuk kepentingan agama. Artinya dia ingin di puji orang lain atas kedermawannya yang berlebihan itu.
Ciri-ciri orang yang riya jalli:
>Tidak akan melakukan perbuatan baik bila tidak di lihat orang
>Beribadah hanya sekedar ikut-ikutan
>Terlihat tekun dalam melakukan ibadah dan kebaikan apabila di puji orang dan sebaliknya
>Senantiasa berupaya menampakan perbuatan baiknya agar di ketahui orang banyak
3. Bahaya Riya
Riya dapat membahayakan diri sendiri, antara lain:
a.Akan timbul rasa ketidakpuasan terhadap apa yang di lakukan
b. Akan timbul rasa hampa dan gelisah ketika melakukan sesuatu
c.Menyesal melakukan sesuatu ketika tidak diperhatikan orang lain
d.Jiwa akan terganggu karena keluh kesah yang berkepanjangan
4. Menghindari Perilaku Riya
Untuk menghindari perilaku riya, hendaknya kita lakukan hal-hal berikut:
a.Tanamkan keimanan yang kuat di dalam hati, agar tidak mudah tergoda bujuk rayu syetan yang akan menjerumuskan kita ke jurang riya
b.Tanamkan keyakinan yang kuat bahwa semua amal baik kita akan mendapat pahala, manakala tidak di campuri riya dan semata-mata karena Allah Swt.
c.Buat sifat ingin membanggakan diri, sebab sifat itulah yang menjadi sumber keinginan berbuat riya
d. Hilangkan kebiasaan mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain, meskipun kecenderungan manusia selalu ingin di puji.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons